Mitra Membangun Desa-
Kita semua tentu
sepakat bahwa rumah atau keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal
anak sejak lahir. Dari rumahlah anak tumbuh kembang, mulai diperkenalkan dan
mengenal sesuatu. Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab masing-masing
orang tua membimbing anak-anaknya tersebut.
Orang tua
memiliki andil yang cukup signifikan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
anaknya. Demikian juga dengan pendidikan. Lingkungan keluarga merupakan
lingkungan perdana bagi anak dalam mendapatkan pendidikan. Orang tua tentu
berkewajiban untuk memberikan pendidikan dasar kepada anak-anaknya. Seperti
bagaimana cara bersikap, bertutur, sopan santun, pendidikan agama, dan lainnya.
Dalam hal ini, orang tua merupakan guru yang memberikan pendidikan dasar dan
pertama kepada buah hatinya.
Menurut saya,
tak ada orang tua yang menginginkan anak-anaknya menjadi orang yang tak baik.
Sejahat-jahatnya orang tua, pasti menginginkan anak-anaknya menjadi orang yang
baik dan berguna. Sekali pun orang tuanya perampok, penjudi, pemabuk, dalam
hatinya saya yakin menginginkan buah hatinya menjadi orang yang berada di jalan
yang lurus.
Tentu untuk
menjadikan dan melahirkan anak yang baik, maka orang tua tak boleh tinggal
diam. Orang tua harus berusaha memberikan yang terbaik buat anak-anaknya,
memberikan stimulus, sering memberikan motivasi, mendampingi ketika anaknya
sedang belajar, dan seterusnya. Yang pada intinya, orang tua harus bisa menjadi
teladan atau contoh bagi para buah hatinya.
Ya, orang tua
harus mampu menjadi teladan utama buat putra-putrinya. Sebab, sekali lagi,
anak-anak lebih cenderung melakukan atas apa yang dilakukan oleh orang tuanya.
Jika orang tuanya melakukan hal yang baik dan menuntun anak-anaknya, maka
mereka akan ikut melakukan hal itu. Percaya atau tidak, itu yang saya
perhatikan di lingkungan sekitar. Ketika ada orang tua yang rajin melakukan
salat berjamaah di masjid, misalnya, si buah hatinya akan ikut juga. Meskipun
awalnya kadang dipaksa, namun seiring berjalannya waktu anak tersebut akan
terbiasa dengan sendirinya, tanpa diajak sekali pun.
Demikian juga
sebaliknya, bila orang tua melakukan tindakan yang negatif dan tak baik, maka
jangan heran anaknya juga terkadang ikut melakukan hal demikian. Mengapa bisa
terjadi demikian? Sebab, ia mengikuti atas apa yang dilihatnya. Meskipun tak
semuanya seperti itu. Namun, fakta mengatakan bahwa perilaku dan tingkah laku
anak sedikit banyak dipengaruhi oleh perilaku orang tua atau keluarganya. Ada
satu contoh kasus yang saya perhatikan di lingkungan sekitar, ada orang tua
(ayah) yang sering memarahi atau membentak anaknya karena tak mau melakukan
salat di masjid seperti teman-temannya yang lain. Namun, anehnya orang tuanya
tersebut sama sekali tak berangkat ke masjid untuk menunaikan salat. Alhasil,
anaknya pun tak kunjung juga ke masjid. Ini menandakan, bahwa anak lebih
cenderung mengikuti atas apa yang ia lihat dan perhatikan di lingkungan
terdekat, seperti orang tuanya.
Oleh karena
itu, para orang tua, di mana pun berada perlu melakukan evaluasi diri. Orang
tua harus melakukan introspeksi diri atas apa yang dilakukannya setiap hari
demi masa depan anak-anaknya. Sederhananya, orang tua harus mendidik dirinya
terlebih dahulu sebelum mendidik anak-anaknya. Orang tua harus mampu mengetahui
dan membedakan terlebih dahulu mana yang harus dikerjakan dan mana yang mesti
ditinggalkan atau tak dikerjakan. Dengan bantuan itu, maka akan mempermudah
proses pemberian pendidikan kepada anak-anaknya.
Ada
satu ungkapan menarik yang dikatakan oleh Kahlil Gibran yang perlu kita renungi
bersama, lebih khusus lagi kepada para orang tua, "Kudidik diriku maka
kudidik anak-anakku." Ungkapan ini merupakan ungkapan yang sarat makna. Paling
tidak ungkapan ini memberikan isyarat kepada kita semuanya (baca: orang tua)
agar mendidik diri pribadi dulu sebelum mendidik anak-anaknya. Ya, bila kita
menginginkan anak-anak menjadi generasi yang terdidik, maka langkah awal yang
harus dilakukan adalah mendidik diri kita terlebih dahulu sebagai orang tua.
Orang tua
merupakan guru pertama bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, berikanlah yang
terbaik kepada mereka agar menjadi generasi yang terdidik, generasi yang bisa
diandalkan, generasi yang mampu memahami hakikat pendidikan yang sebenarnya.
Perlakukanlah mereka dengan jujur agar mereka mampu melihat kebenaran. Berikan
motivasi atau dorongan yang positif agar mereka menjadi orang yang selalu
percaya diri.
Wallahu a'lam.
Oleh: Gunawan
Sumber: https://www.kompasiana.com/gunawanbp/59dc9bb83f8bf44715435bd2/orang-tua-guru-pertama-bagi-anak
No comments:
Post a Comment